BLOGGER TEMPLATES AND TWITTER BACKGROUNDS

Sabtu, 04 Desember 2010

Husnudzon kepada ALLAH SWT.

Husnudzon arti harfiahnya adalah berbaik sangka. Husnudzon kepada Allah berarti berbaik sangka kepada Allah dalam hal apapun. Hal ini adalah salah satu cara agar kita dapat selalu mensyukuri apa yang telah Allah berikan kepada kita. Kebahagiaan, kesedihan, berkah, musibah dan apapun yang telah ditetapkan oleh Allah atas diri kita pasti mengandung hikmah yang dapat kita petik.

Seseorang pernah mengatakan padaku “kenapa masalahku rasanya tidak pernah habis?” Memang kalau dilihat dari “kacamata” manusia, teman tersebut selalu ditimpa musibah bertubi-tubi dalam waktu-waktu yang berdekatan. Kami yang melihatnya juga menjadi miris. Namun teman yang lain menenangkan dengan berkata “Kamu harus bersyukur karena Allah masih mau memperhatikan kamu, memberimu cobaan. Kalau kamu bisa menjalaninya dengan ikhlas dan sabar, insya Allah kamu akan mendapatkan pahala atasnya, bahkan akan diangkat derajatmu dari sebelumnya. Tapi kalau kamu hanya bisa pasrah dan tenggelam dalam kesedihan, tidak ada manfaat sedikitpun yang kamu dapatkan, kamu hanya akan semakin terpuruk dalam masalahmu, dan tidak akan ada jalan keluarnya. Masalah pasti akan selalu ada dalam kehidupan seseorang. Orang yang selalu berpikir bahwa dirinya tidak mempunyai masalah, justru itulah masalah terbesarnya-merasa tidak memiliki masalah”.

Akupun tersentak. Dalam hati aku selalu saja mengeluh kepada Allah jika aku ditimpa suatu kesusahan. Yang ujian tidak lulus lah, yang sakit berkali-kali gak sembuh-sembuh lah, yang tugas bertubi-tubi gak ada habisnya lah….huhhhh..pusiiing….

Itulah bedanya kalau kita menilai segala sesuatu dari “kacamata” manusia. Seolah masalah selalu datang silih berganti tanpa memberi kesempatan kepada kita untuk menghirup nafas lega sedikit saja. Tapi jika kita mencoba melihatnya dari “kacamata” Allah, mencoba mengambil ibroh dari peristiwa-periatiwa itu, Insya Allah hidup kita akan senantiasa tenang, diliputi rasa syukur, menganggap suatu cobaan sebagai satu batu loncatan untuk mencapai derajat yang lebih tinggi jika kita berhasil melewatinya.

Ketika aku tidak lulus ujian, mungkin karena aku memang kurang belajar, sehingga Allah memberi kesempatan belajar dan menyerap ilmu-Nya lebih banyak.

Ketika aku sakit berkali-kali gak sembuh-sembuh, mungkin karena memang pola hidupku yang salah (suka begadang tanpa urusan yang jelas *^.^, makan makanan yang halal tapi gak thoyyib dan sebagainya), atau karena memang dosaku sedang banyak-banyaknya sehingga Allah ingin “mencuci”nya dengan memberikanku sedikit penyakit.

Ketika tugas-tugasku menumpuk, mungkin Allah sedang mengingatkanku untuk lebih menghargai waktu dan menjalankan amanah dengan sebaik-baiknya.

Dan ketika semua itu kujalani dengan hati yang ikhlas dan penuh kesabaran, hanya mengharap ridho Allah semata, hidupku menjadi lebih tenang, tidak ada beban pikiran. Dan sebagai imbalannya, kadang Allah memberikan rizki padaku dari arah yang tidak kusangka-sangka. Subhanallah..indahnya berhusnudzon kepada Allah…